METODE MENGAJAR PENDIDIKAN ISLAM
Posted by starawaji pada Mei 2, 2009
Kata metode secara estimologis merupakan arti dari bahasa yunani, yang merupakan gabungan dari kata meta yang bisa diartikan sebagai “melalui” dan kata hodos yang bisa diartikan sebagai “jalan yang dilalui” dalam setiap konsep yang dikemas dalam semua pendidikan, metode pendidikan adalah alat yang dipergunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebenarnya dalam kamus besar bahasa Indonesia metode diartikan sebagai “cara yang teratur dan terpikir baik untuk mencapai maksud dalam ilmu pengetahuan dan sebagainya atau jiga dapat diartikan sebagai cara kerja yang bersistem untuk mudah dalam pelaksanaan suatu kegiatan gunamencapai suatu tujuan yang ditentukan” Metode dalam mengajar yang di ungkapkan oleh Roestiyah N.K adalah sebagai teknik penyajian yang dikuasasi guru untuk mengajar atau menyajikan bahan pelajaran kepada siswa didalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat ditangkap, dipahami, dan digunakan oleh siswa dengan baik. Jadi dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan metode mengajar pendidikan Agama Islam adalah cara sistematis dan terencana yang digunakan untuk melakukan suatu pengajaran dalam pendidikan Agama Islam untuk dapat mencapai hasil yang maksimal dari tujuan yang telah ditentukan. Metode pendidikan Agama Islam sebenarnya bertujuan untuk menjadikan proses dan hasil belajar mengajar ajaran Islam lebih berdaya guna dan berhasil guna dan menimbulkan kesadaran anak didik untuk mengamalkan ketentuan ajaran Agama Islam melalui teknik motivasi yang menimbulkan gairah belajar anak didik secara mantap disamping bermanfaat untuk mengantarkan tercapainya tujuan pendidikan yang di cita-citakan. Metode pendidikan dipandang sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan, maka metode ini mempunyai dua fungsi ganda, yaitu fungsi bersifat polipragmatis dan monopragmatis. Polipragmatis berfunsi apabila metode tersebut mengandung kegunaan yang serba ganda(multipurpose), misalnya suatu mode tertentu pada suatu situasi dan kondisi tertentu dapat digunakan untuk merusak, da pada kondisi yang lain dapat dipergunakan untuk membangun dan memperbaiki. Kegunaannya dapat bergantung pada si pemakai atau pada corak, bentuk, dan kemampuan dari metode sebagai alat. Sedangkan fungsi manopragmatis terjadi bilamana metode mengandung suatu macam kegunaan untuk satu macam tujuan. Penggunaan metode mengandung implikasi bersifat konsisiten, sistematis, dan makna menurut kondisi sasarannya, mengingat sasaran metodenya adalah manusia, sehingga pendidik dituntut untuk berhati-hati dalam penerapannya. Ada banyak metode yang dikemukakan oleh para ahli dengan berbagai sebutan, diataranya: 1. Maw`izhah (ceramah) 2. Kitabah (tulisan) 3. Hiwar (dialog) 4. Al-as`ilah wa al-ajwibah (Tanya jawab) 5. Al-niqashy (diskusi) 6. Al-mujadalah (debat( 7. Brain strorming 8. Al-qishash (bercerita) 9. Al-amstal (metafora) 10. Karya wisata 11. Al-qudwah (imitasi) 12. Uswatun hasanah 13. Al-tathbiq (demontrasi dan dramatisasi) 14. Game and simulation (permainan dan simulasi) 15. Al-mumarasat al-amal (drill) 16. Inquiry 17. Discovery 18. Micro teaching 19. Modul belajar 20. Independent study (belajar mandiri) 21. Eksprimen 22. Kerja lapangan 23. Case study 24. Targhib wa tarhib (janji dan ancaman) 25. Al-tsawab wa al-`iqab (anugrah dan hukuman) 26. Musabaqah (kompetisi)
This entry was posted on Mei 2, 2009 pada 5:01 pm and is filed under pendidikan sekolah. Dengan kaitkata: Al-amstal (metafora), Al-as`ilah wa al-ajwibah (Tanya jawab), Al-mujadalah (debat(, Al-mumarasat al-amal (drill), Al-niqashy (diskusi), Al-qishash (bercerita), Al-qudwah (imitasi), Al-tathbiq (demontrasi dan dramatisasi), Al-tsawab wa al-`iqab (anugrah dan hukuman, alat pendidikan, Brain strorming, Case study, Discovery, Eksprimen, Game and simulation (permainan dan simulasi), Hiwar (dialog), Independent study (belajar mandiri), Inquiry, Karya wisata, Kerja lapangan, Kitabah (tulisan), Maw`izhah (ceramah), mengajar, metode, Micro teaching, Modul belajar, Musabaqah (kompetisi), Targhib wa tarhib (janji dan ancaman), Uswatun hasanah. You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, atau trackback from your own site.
samsuni said
trims, tapi aku ingin uraian yang banyak, gimana
Nur Andari said
tulisan anda bagus banget, jika anda berkenan sy sangat membutuhkan penjelasan secara rinci tentang metode no 1 s/d 26,ini penting untuk referensi dlm memberikan materi teknik pembelajaran PAI, trim
starawaji said
Tk lbh jlas ttg definisi dan operasional metode-metode tersbt. Anda bisa baca pd buku karangan
1. Zakiah derajat ”metodik kusus pengajaran agama islam” bumi aksara jakarta 1995. H. 289-310
2. Ramayulis, ”metodologi pengajaran agama islam” kalam mulia, jakarta 2001, h. 103-224
Dan msh da 2bku lg, tp sy pkr tu dh ckp tk bntu tgas anda.
devol said
trimaksh tlng donkss lbh bnyak lgi
ambotuo said
perbedaannya dengan strategi?
salman said
tolong kirim makalah atau skripsi yang behubungan dengan penerapan metode targhib wa tarhib
starawaji said
gk punya bos, kalo tentang pendidikan agama islam dan sejenisnya saya punya koleksi
kiki said
syukronnnnnnnnnnn
hidayat said
sukron katsiron dpat ilmu baru
hariri wahyudi said
haririe berkata
kurang spesifik lagi….
tapi ini juga lebih dari cukup..
sukron katsiron..