Starawaji's Blog

Jadikan sabar dan sholat sebagai penolongmu

  • DOWNLOAD FULL APLIKASI

  • Tranlate language

  • Terima kasih kunjungannya

  • pengunjung

  • Enter your email address to subscribe to this blog and receive notifications of new posts by email.

    Bergabung dengan 27 pelanggan lain
  • Bookmark and Share
  • counter

  • para komentator

    alghazaliefarizi pada Agama terdiri dari dua ba…
    Umar rahman pada Lowongan kerja Pt. Yasunaga…
    komarudin pada Lowongan kerja Pt. Yasunaga…
    sakad pada Lowongan kerja Pt. Yasunaga…
    Muhammad Habibie pada Islam dan perkembangan zaman d…
    Abdul Kholiq Hasan pada Pengertian Kedisiplinan
    kapten pergerakan pada PENGERTIAN TATA TERTIB
    Sukarno Putra Naga pada pt.yasunaga pt. nippon seiki b…
    hariri wahyudi pada METODE MENGAJAR PENDIDIKAN…
    Febri jaka hendra pada Lowongan kerja Pt. Yasunaga…
    suefah pada Lowongan kerja Pt. Yasunaga…
    nurrachman pada Jumlah huruf dalam Al Qur…
    Faizal pada Lowongan kerja Pt. Yasunaga…
    HABIB ATHOILLAH pada Faktor-faktor yang mempengaruh…
    Ari Waluyo pada Lowongan kerja Pt. Indonesia N…
  • Tulisan Teratas

  • RSS indoforum

  • RSS berita aktual

  • RSS liputan 6

  • NimbuZZ

  • Add to Technorati Favorites
  • depdiknas

  • twitter

  • Top Rating

  • Rangkuman

    Pengertian Pendidikan Agama Islam menurut berbagai pakar

    a. Menurut Drs. Ahmad D. Marimba : Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain sering kali beliau mengatakan kepribadian yang memiliki nalai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. 1

    b. Menurut Abdul Rahman Nahlawi;

    اَلتربيّةُ الإسْلاَ مِيَّةُ هِيَ ا لتَّنْظيمُ المُنْفَسِيُّ والإجتماعيُّ الَّذيْ يُؤْديْ إلى اعْتنَاق الإسْلاَم وتَطْبيْقَة كلّيّا فى حَياة الْفرْدِ وَالْجمَاعَةِ

    Artinya;

    Pendidikan Islam ialah pengaturan pribadi dan masyarakat yang karenanya dapatlah memeluk Islam secara logis dan sesuai secara keseluruhan baik dalam kehidupan individu maupun kehidupan kolektif”.2

    c. Menurut Drs. Burlian Shomad : Pendidikan Agama Islam ialah pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri berderajat tinggi menurut ukuran Allah dan isi pendidikannya untuk mewujudkan tujuan itu adalah ajaran Allah. Secara rinci Beliau mengemukakan pendidikan itu baru dapat disebut Pendidikan Agama Islam apabila memiliki dua ciri khas yaitu :

    1). Tujuannya untuk membentuk individu menjadi bercocok diri tertinggi menurut ukuran Al-Qur`an.

    2). Isi pendidikannya ajaran Allah yang tercantum dengan lengkap dalam Al-Qur`an dan pelaksanaannya di dalam praktek kehidupan sehari-hari sebagaimana di contohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

    d. Menurut Mustofa Al-Ghulayani : Bahwa Pendidikan Agama Islam ialah menanamkan akhlak yang mulia di dalam jiwa anak dalam masa pertumbuhannya dan menyiraminya dengan petunjuk dan nasihat, sehingga ahklak itu menjadi salah satu kemampuan (meresap dalam) jiwanya kemudian buahnya berwujud keutamaan, kebaikan dan cinta bekerja untuk kemanfaatan tanah air.3

    e. Menurut Syah Muhammad A. Naquib Al-Atas : Pendidikan Agama Islam ialah usaha yang dilakukan pendidik terhadap anak didik untuk pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala sesuatu di dalam tatanan penciptaan sehingga membimbing kearah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat di dalam tatanan wujud dan kepribadian.4

    f. Menurut Prof. Dr. Hasan Langgulung : Pendidikan Agama Islam ialah Pendidikan yang memiliki 4 macam fungsi, yaitu :

    1). Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat pada masa yang akan datang. Peranan ini berkaitan erat dengan kelanjutan hidup (survival) masyarakat sendiri

    2). Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan dengan peranan-peranan tersebut dari generasi tua kepada generasi muda.

    3). Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan memelihara keutuhan dan kesatuan masyarakat yang menjadi syarat mutlak bagi kelanjutan hidup (surviral) suatu masyarakat dan peradaban. Dengan kata lain, tanpa nilai-nilai keutuhan (integrity) dan kesatuan (integration) suatu masyarakat, maka kelanjutan hidup tersebut tidak akan dapat terpelihara dengan baik yang akhirnya akan berkesudahan dengan kehancuran masyarakat itu sendiri.5

    g. Hasil seminar pendidikan Islam se-Indonesia tanggal 7 sampai dengan 11mei 1960 di Cipayung Bogor menyatakan :

    Pendidikan Agama Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh, dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.”6

    h. Menurut M. Yusuf al-Qardhawi : Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan manusia seutuhnya, akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya, akhlak dan keterampilannya. Karena itu, pendidikan agama islam menyiapkan manusia untuk hidup baik dalam keadaan damai maupun perang, dan menyiapkannya untuk menghadapi masyarakat dengan segala kebaikan dan kejahatannya, manis dan pahitnya.7

    i. Menurut Endang Saifuddin Anshari : Pendidikan Agama Islam adalah proses bimbingan (pimpinan, tuntunan, usulan) oleh obyek didik terhadap perkembangan jiwa (pikiran, perasaan, kemauan, intuisi, dan sebagainya ), dan raga obyek didik dengan bahan-bahan materi tertentu, pada jangka waktu tertentu, dengan metode tertentu, dan dengan alat perlengkapan yang ada kearah terciptanya pribadi tertentu disertai evaluasi sesuai dengan ajaran agama Islam.8

    j. Menurut Zakiah Darajat : Pendidikan Agama Islam adalah Pendidikan mela lui ajaran-ajaran agama islam, yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari pendidikan itu ia dapat memahami, menghayati, dan mengamalkan ajaran-ajaran agama islam yang telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama islam sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia maupun di akhirat kelak. 9

    Dari uraian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa para ahli didik Islam berbeda pendapat mengenai rumusan Pendidikan Agama Islam. Ada yang menitik beratkan pada segi pembentukan akhlak anak, ada pula yang menuntut pendidikan teori pada praktek, sebagian lagi menghendaki terwujudnya kepribadian muslim dan lain-lain. Namun dari perbedaan pedapat tersebut dapat di ambil kesimpulan, bahwa adanya titik persamaan yang secara ringkas dapat di kemukakan sebagai berikut: pendidikan agama Islam ialah bimbingan yang dilakukan oleh seorang dewasa kepada terdidik dalam masa pertumbuhan agar ia memiliki kepribadian muslim yang sejati.

    Jika direnungkan Syariat Islam tidak akan di hayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi harus didirikan melalui proses pendidikan.. Nabi telah mengajak orang untuk beriman dan beramal serta berakhlak baik sesuai ajaran Islam dengan berbagai metode dan pendekatan. Dari satu segi melihat, bahwa pendidikan Islam itu lebih banyak di tunjukan ke pada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Dari segi lainnya Pendidikan Agama Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Agama Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh.

    Oleh karena itu Pendidikan Agama Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal. Dan karena ajaran Islam berisi ajaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat. Menuju kesejahteraan hidup perorangan dan bersama, maka orang pertama yang bertugas mendidik masyarakat adalah para Nabi dan Rasul, selanjutnya para ulama dan para cendikiawan sebagai penerus tugas dan kewajiban mereka.

    Tujuan Pendidikan Agama Islam.

    Pendidikan Agama Islam merupakan pendidikan yang berkesadaran dan bertujuan, Allah telah menyusun landasan pendidikan yang jelas bagi seluruh umat manusia melalui Syariat Islam, termasuk tentang tujuan pendidikan agama Islam.

    Para ahli mengemukakan pendapatnya tentang tujuan pendidikan agama Islam sebagai berikut :

    1. Imam al-Ghazali berpendapat bahwa tujuan Pendidikan Agama Islam adalah membina insan paripurna yang bertaqarrub kepada Allah, bahagia di dunia dan di akhirat. Tidak dapat dilupakan pula bahwa orang yang megikuti pendidikan akan memperoleh kelezatan ilmu yang dipelajarinya dan kelezatan ini pula yang dapat mengantarkannya kepada pembentukan insan paripurna.10

    2. M Athiyah al-Abrasy, mengemukakan bahwa tujuan Pendidikan dan pengajaran adalah sebagai berikut :

    1. Untuk membantu pembentukan akhlak yang mulia.

    2. Pendidikan dan pengajaran bukanlah sekedar memenuhi otak anak didik dengan segala macam ilmu yang belum mereka ketahui, tetapi mendidik akhlak dan jiwa mereka, menanamkan rasa fadhilah (keutamaan),

    3. membiasakan mereka dengan kesopanan yang tinggi, mempersiapkan mereka untuk suatu kehidupan yang suci seluruhnya, ikhlas, dan jujur.

    4. Persiapan untuk kehidupan dunia dan akhirat.

    5. Pendidikan Islam memiliki dua orientasi yang seimbang, yaitu memberi persiapan bagi anak didik untuk dapat menjalani kehidupannya di dunia dan juga kehidupannya di akhirat.

    6. Persiapan untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan.

    7. Pendidikan Agama Islam tidak bersifat spiritual, ia juga memperhatikan kemanfaatan duniawi yang dapat diambil oleh siswa dari pendidikannya.

    8. Menumbuhkan roh ilmiah ( scientific spirit ) pada pelajar dan memuaskan keinginan hati untuk mengetahui ( curiosity ) dan memungkinkan ia mengkaji ilmu sebagai sekedar ilmu. Dengan demikan, Pendidikan Agama Islam tidak hanya memperhatikan pendidikan agama dan akhlak, tapi juga memupuk perhatian kepada sains, sastra, seni, dan lain sebagainya, meskipun tanpa unsur-unsur keagamaan didalamnya.

    9. Menyiapkan pelajar dari segi profesinal, tekhnis, dan dunia kerja supaya ia dapat menguasai profesi tertentu.11

    1. Drs. Ahmad D. Marimba mengemukakan dua macam tujuan, yaitu tujuan sementara dan tujuan akhir.

    1. Tujuan sementara.

    Yaitu sasaran sementara yang harus dicapai oleh umat Islam yang melaksanakan pendidikan Islam. Tujuan sementara artinya tercapainya berbagai kemampuan seperti kecakapan jasmaniah, pengetahuan membaca, menulis, dan ilmu-ilmu lainnya.

    1. Tujuan akhir.

    Yaitu terwujudnya kepribadian muslim yang mencakup aspek-aspeknya untuk merealisasikan atau menceminkan ajaran agama Islam.12

    1. Zakiah Darajat membagi tujuan Pendidikan Agama Islam menjadi 4 (empat) macam, yaitu :

    1. Tujuan umum.

    Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain.

    1. Tujuan akhir.

    Tujuan akhir adalah tercapainya wujud kamil, yaitu orang yang telah mencapai ketakwaan dan menghadap Allah dalam ketakwaannya.

    1. Tujuan sementara.

    Tujuan sementara adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.

    1. Tujuan operasional.

    Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu.13

    1. Tujuan Pendidikan Agama Islam yang merupakan sebuah Rumusan dari Kongres Pendidikan Islam se Dunia di Islamabad tahun 1980 dan hasil keputusan seminar Pendidikan Islam se Indonesia taggal 07 sampai 11 Mei 1960 di Cipayung Bogor.

    1. Rumusan yang di tetapkan dalam kongres se Dunia tentang Pendidikan Islam sebagai berikut :

    Education should aim at the balanced growth of total personality of man through the training of man’s spirit, intellect the rational self, feeling and bodily sense. Education should there for cater for the growth of man in all its aspect, spiritual, intellectual, imaginative, physical, scientific, linguistic, both individually and collectively, and motivate, all these aspect toward goodness and attainment perfection. The ultimate aim of education lies in the realization of complete submission to Allah on the level of individual. The community and humanity at larga.”14

    1. Rumusan hasil keputusan seminar pendidikan Islam se Indonesia tanggal 07 sampai dengan 11 mei 1960 di Cipayung, Bogor.

    Tujuan pendidikan Islam adalah menanamkan takwa dan akhlak serta menegakan kebenaran dalam rangka membentuk manusia berpribadi dan berbudi luhur menurut ajaran Islam.15

    Dari uraian diatas dapatlah di simpulkan bahwa pendidikan Islam mempunyai tujuan yang luas dan dalam, seluas dan sedalam kebutuhan hidup manusia sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial yang menghamba kepada khaliknya dengan dijiwai oleh nilai-nilai ajaran agama. Oleh karena itu pendidikan Islam bertujuan untuk menumbuhkan pola kepribadian manusia yang bulat melalui latihan kejiwaan kecerdasan otak, penalaran, perasaan dan indera. Pendidikan ini harus melayani pertumbuhan manusia dalam semua aspek, baik aspek spiritual, intelektual, imajinasi, maupun aspek ilmiah,

    (secara perorangan maupun secara berkelompok). Dan pendidikan ini mendorong aspek tersebut ke arah keutamaan serta pencapaia kesempurnaan hidup.

    Tujuan ini merupakan cerminan dan realisasi dari sikap penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah, baik secara perorangan, masyarakat, maupun sebagai umat manusia keseluruhannya. Sebagai hamba Allah yang berserah diri kepada Khaliknya, ia adalah hamba-Nya yang berilmu pengetahuan dan beriman secara bulat, sesuai kehendak pencipta-Nya untuk merealisikan cita-cita yang terkandung dalam firman Allah SWT, Qs. Al-Anam: 162

             

    Artinya:

    Katakanlah, sesungguhnya salatku dan ibadahku dan hidupku serta matiku hanya untuk Allah, Pendidikan sekalian alam.”16

    1 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Al-Ma`arif, 1962), h. 23.

    2 Abdurrahman An Nahlawi, Prinsip-prinsip dan Metode Pendidikan Islam dalam Keluarga, di Sekolah, dan di Masyarakat, (Terjemahan Drs. Herry Noer Ali), (Bandung : CV. Diponegoro,1989).

    3 Mustofa Ghalayaini, Idhatun Nasihiin, (Shaida : Mathba`ah Ashriyah, 1368 H/1949 M), Cet. Ke-6.

    4 Dra. Hj. Nur Uhbiyati, Ilmu Pendidikan Islam1, (Bandung : CV. Pustaka Setia, 2005), Cet. Ke-3, h. 10.

    5 Prof. Dr. Hasan Langgulung, Beberapa Pemikiran Tentang Pendidikan Islam, (Bandung: Al-Ma`arif, 1980).

    6 Dra. Hj. Nur Uhbiyati, op. cit., h.11.

    7 M. Yusup Al –Qardhawi, Pendidikan Islam dan Madrasah Hasan Al-Banna, terj. Bustami A. Gani dan Zainal Abidin Ahmad, (Jakarta : Bulan Bintang, 1980), h.157.

    8 Endang Saifuddin Anshari, Pokok-pokok Pikiran Tentang Islam, (Jakarta : Usaha Interprise, 1976), h.85.

    9 Zakiah Darajat, et. Al., Ilmu Penididkan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 2000), Cet. Ke-4, h.86-89.

    10 Hamdani Ihsan, et.al., Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung : Pustaka Setia, 1998), h.72

    11 Omar Mohammad AL-Toumi Al-Syaibany, Syaibani, Filsafat Pendidikan Islam, (Jakarta : Bulan Bintang, 1979), h. 416-417

    12 Drs Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, PT.Al-Ma`arif, Bandung, 1980, h. 6.

    13 Zakiah Darajat, Metodik Khusus Pengajaran Agama Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1995), h. 30-32.

    14 Nur Uhbiyati, op. cit., h. 47.

    15 Prof. H.M. Arifin M. Ed., Ilmu Pendidikan Agama Islam, Bumi Aksara, Jakarta, 1991. h. 40-41.

    16 Depag RI, Al-Qur`an dan Terjemahannya, (Semarang : Thoha Putra, 1989), h.375

    7 Tanggapan to “Rangkuman”

    1. dian said

      baca tulisan ny terlalu kecil.
      jadi bingung baca ny.

    2. Terima kasih. Sangat berguna

    3. Aep sundawiy said

      Hatr nhun kang.

    4. terima kasih dengan ertikel ini saya dapat mengerti dan mengimformasikan ke kalangan masyarakat awam, trims.

    5. Komar el khat said

      tanks mas…. i hope our God give you more advantages

    6. annisa kendalya said

      makasi banget…
      sangat bermanfaat…

    7. irwan said

      syukran ya! jazakumullahu khairan

    Tinggalkan komentar